Dasar-dasar
Penggunaan Kamera
![]() |
Merekam gambar |
Halo Creators, Epic mau lanjutin seri video
blog nih. Setelah sebelumnya Epic bahas tentang Jenis-jenis Video Blog dan MenentukanKamera untuk Video Blog, sekarang kita ngobrolin tentang Dasar-dasar Penggunaan Kamera.
Penggunaan kamera sangat berpengaruh pada
hasil akhir video Creators. Walaupun tujuannya untuk membuat video blog, tapi
Creators harus memahami dasar-dasar penggunaan kamera video untuk hasil sesuai
yang diinginkan.
Cara
Memegang
Pastinya Creators tidak ingin membuat video
dengan gambar bergoyang. Hal ini cukup mengganggu kenyamanan penonton. Kalau Creators
menggunakan kamera ponsel, kejadian ini sering terjadi, karena kebanyakan
kamera ponsel hanya dipegang oleh satu tangan.
![]() |
Memegang kamera dengan dua tangan - sumber |
Untuk mengurangi ketidakstabilan, Creators
harus memegang kamera ponsel dengan dua tangan dan usahakan tidak bergerak atau
berpindah tempat. Jika Creators membuat video menggunakan kamera video,
sebaiknya manfaatkanlah bantuan tripod.
![]() |
Menggunakan tripod kamera - sumber |
Kestabilan tripod jauh lebih baik daripada
Creators memegang dengan tangan sendiri. Disamping itu, Creators bisa bergerak
atau memindahkan angle dengan bebas,
selama tetap pelan dan lembut. Jika Creators harus memegang dengan tangan,
seperti halnya kamera ponsel, gunakan kedua tangan untuk mendapatkan
kestabilan.
Pengaturan
Fokus
Ada dua jenis fokus, yaitu otomatis dan
manual. Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan. Pengaturan fokus otomatis
memang memudahkan pekerjaan Creators jika dibandingkan dengan pengaturan
manual. Namun ada yang perlu diperhatikan ketika Creators menggunakan
pengaturan otomatis. Hindari perubahan pencahayaan, terutama pada lokasi yang
rendah cahaya, karena akan membuat kamera kesulitan menangkap fokus atau objek.
Kurangi juga jumlah objek lainnya yang dapat menyebabkan perubahan frame
seperti mobil atau orang yang melintas dan pergerakan lainnya, karena akan
membuat kamera mencari-cari fokus atau tidak fokus pada objek asli Creators.
Selain itu, Creators harus menjaga jarak yang tetap atau konstan antara kamera
dengan objek.
![]() |
Pengaturan fokus - sumber |
Sebaliknya dalam pengaturan fokus manual,
Creators tidak perlu khawatir dengan bergesernya fokus atau terjadi perubahan
fokus secara tiba-tiba. Fokus manual sangat tepat digunakan dalam lokasi yang
redup, banyak pergerakan ataupun situasi di mana ada beberapa objek yang
memiliki jarak berbeda. Selain itu, dengan fokus manual, Creators dapat
memberikan sentuhan artistik di dalam video, meskipun Creators harus selalu
mengatur dan memindah-mindahkan fokus dengan tangan sendiri. Namun hasilnya pun
aan terlihat lebih profesional jika dibandingkan dengan fokus otomatis.
Di dalam kamera ponsel dan kamera video,
biasanya terdapat kedua opsi fokus ini. Meskipun kontrol manual dalam kamera
ponsel tidak seluas kamera video. Sedangkan dalam webcam, pengaturan fokus tersedia dengan beberapa opsi yang
terbatas.
Pengaturan
Zoom
Pada kebanyakan video amatir, zoom terkadang dilakukan pada saat-saat
yang tidak tepat. Misalnya di tengah-tengah pengambilan gambar sehingga orang
menjadi teralihkan perhatiannya. Untuk hasil yang profesional, sebaiknya
Creators menghindari melakukan zooming
pada saat sedang mengambil gambar. Zooming
yang baik adalah yang dilakukan saat memulai sebuah frame atau me-reframe
sebuah pengambilan gambar yang diambil dari kejauhan. Jika Creators harus
melakukan zooming untuk memberikan
efek dramatis, lakukanlah dengan perlahan, hindari zooming yang tiba-tiba.
![]() |
Pengaturan zoom - sumber |
Pada kebanyakan kamera, kontrol zoom ditandai dengan huruf W untuk
pengambilan gambar lebar dan T untuk pengambilan gambar sempit. Pada kamera
ponsel dan kamera video, biasanya tersedia fitur digital zoom. Namun untuk menghasilkan video yang terlihat profesional,
hindari penggunaan digital zoom
karena menyebabkan penurunan kualitas gambar.
Penyesuaian
Exposure
Exposure
sangat dipengaruhi dan dapat ditentukan dari tiga hal, yaitu shutter, aperture (iris), dan gain (sensitivitas). Dalam sebuah kamera
otomatis, seperti halnya fokus otomatis, Creators tidak perlu repot-repot untuk
mengatur tiga hal tersebut. Namun hasil gambarnya akan biasa-biasa saja dan Nampak
amatir.
Untuk hasil yang lebih profesional, sekali
lagi kontrol manual sangat diperlukan. Saat Creators ingin melakukan
penyesuaian exposure secara manual,
aturlah kecepatan shutter Creators
1/60 detik. Setelah itu sesuaikan aperture
sesuai kebutuhan. Aperture adalah
lubang untuk mengontrol jumlah cahaya yang masuk ke dalam kamera, sementara
kecepatan shutter menentukan seberapa
lama lubang tersebut terbuka. Kecepatan shutter
1/60 detik adalah kecepatan normal yang setara dengan 30 frame.
![]() |
Pengaturan exposure - sumber |
Jika Creators membuat adegan action, biasanya kecepatan shutter lebih tinggi, untuk mengurangi
adanya motion blur. Sedangkan dalam
situasi yang rendah cahaya atau gelap, kecepatan shutter lebih rendah alias pelan dan aperture lebih terbuka lebar serta aturlah gain menjadi sangat rendah atau lebih baik dinonaktifkan. Gain adalah pertambahan sensitivitas
pada saat pengambilan gambar. Dalam situasi yang rendah cahaya, gain dapat menyebabkan munculnya gambar
bintik-bintik.
Dalam kamera ponsel
pada umumnya terdapat keterbatasan pengaturan exposure secara manual. Biasanya hanya terdapat fitur untuk
mengatur brightness atau contrast. Creators bisa lebih bebas
menyesuaikan exposure jika
menggunakan kamera video.
Sumber: Buku “Teknik Cepat Membuat Video Blog”, Jubilee Enterprise
Sumber: Buku “Teknik Cepat Membuat Video Blog”, Jubilee Enterprise
0 Comments