Hai Creators, Epic mau melanjutkan bahasan kita tentang dasar-dasar penggunaan kamera. Sebaiknya, Creators refresh lagi dengan membaca Dasar-dasar Penggunaan Kamera Bagian 1.
![]() |
Dasar-dasar penggunaan kamera |
Jenis
Pengambilan Gambar
Untuk sampai kepada kesan dramatis yang dapat
diciptakan oleh sebuah kamera, maka Creators harus memahami prinsip dan teori
dasar dalam pengambilan gambar. Meskipun banyak hal yang berpengaruh dalam
proses pengambilan gambar, namun ada dua prinsip mendasar yang harus Creators
pahami, yaitu tentang jenis pengambilan gambar dan angle kamera.
Berikut ini beberapa jenis pengambilan gambar
yang sering digunakan:
Wide
Shot atau Long Shot
Jenis pengambilan gambar yang diambil dari
kejauhan. Biasanya digunakan sebagai frame
pembuka dalam sebuah rangkaian frame dalam video. Namun jenis ini tidak popular
dalam video-video yang terdapat dalam internet, karena dengan pengambilan
gambar yang luas akan banyak detail yang tertangkap. Dalam layar komputer,
sangat sulit untuk melihat atau memperhatikan video dengan detail yang banyak,
meskipun telah memakai mode full screen.
![]() |
Contoh wide shot atau long shot |
Full
Shot
Jenis pengambilan gambar yang mengambil
subjeknya secara utuh. Misalnya gambar seseorang yang diambil mulai dari kepala
sampai ujung kaki. Full shot
sebenarnya termasuk jenis long shot
namun memiliki frame yang lebih frame yang lebih sempit dari wide shot. Pengambilan gambar ini masih
menangkap banyak detail sehingga kurang cocok untuk ditempatkan dalam situs
blog.
Close-up
Pengambilan gambar yang dimulai dari batas leher hingga subjek ke atas ini adalah jenis yang paling sesuai jika
ditempatkan dalam internet. Di sini, wajah subjek merupakan fokus yang utama.
![]() |
Contoh close up |
Pengaturan
Angle dan Ketinggian Kamera
Berikut ini beberapa jenis angle dan tinggi
kamera yang perlu Creators perhatikan:
Eye
Level
Penempatan kamera yang disejajarkan dengan
mata sehingga ketika menontonnya para penonton terkesan dapat berkomunikasi
langsung dengan subjek. Jenis inilah yang sering digunakan pada video harian
yang diambil dari sebuah webcam.
![]() |
Contoh eye level shot - sumber |
High
Angle
Menempatkan kamera di atas subjek untuk
menghasilkan gambar dengan perspektif “melihat ke bawah”. Efek dramatis yang
diperoleh dari angle ini dapat
membuat subjek memiliki karakter yang lemah.
![]() |
Contoh high angle - sumber |
Low
Angle
Menempatkan kamera di bawah subjek untuk
menghasilkan gambar dengan perspektif “melihat ke atas”. Efek dramatis yang
diperoleh dari angle ini dapat
membuat subjek memiliki karakter yang kuat atau jahat.
![]() |
Contoh low angle - sumber |
Oblique
Angle
Penempatan kamera dengan sudut yang miring
untuk menghasilkan gambar dengan perspektif yang tidak biasa.
![]() |
Contoh oblique angle - sumber |
Merekam
Audio dengan Kualitas Bagus
Sebuah kamera video ataupun kamera ponsel,
dapat merekam audio secara otomatis selama proses pengambilan gambar. Namun kualitasnya
tidak terlalu bagus. Untuk memperoleh audio dengan kualitas bagus, ada dua hal
yang harus diperhatikan, pertama situasi di lokasi pengambilan gambar dan
peralatan audio itu sendiri.
Tentunya Creators harus menghindari lokasi
pengambilan gambar yang terlalu bising, jika tidak ingin terdengar suara-suara
tidak penting dalam video Creators. Misalnya suara AC, mobil, pesawat terbang,
lalu lintas, suara bising kota, dan lain sebagainya. Gunakan suara bising
tersebut hanya jika memang Creators membutuhkannya dalam sebuah adegan. Agar
Creators memiliki kepekaan terhadap audio yang terekam oleh kamera sebaiknya
gunakanlah headphone. Dengan begitu
Creators dapat menyesuaikan level dan intensitas audio yang masuk.
![]() |
Microphone shotgun - sumber |
Meskipun pada setiap
kamera biasanya memiliki microphone
yang dibuat built-in di dalamnya,
namun alat ini malah akan menurunkan kualitas audia Creators. Microphone yang built-in dalam kamera memang didesain untuk menangkap suara dari
berbagai arah (omnidirectional), oleh
karena itu ia akan menangkap segala macam suara yang ada di lokasi, termasuk
suara bising yang mungkin malah menutupi suara dari bintang video Creators. Nah,
untuk mengurangi suara-suara yang tidak diperlukan, sebaiknya Creators
menggunakan microphone tambahan,
misalnya yang berupa pena, klip, atau shotgun,
agar Creators bisa mendapatkan suara dari para pemain dengan jelas.
Sumber: Buku “Teknik Cepat Membuat Video Blog”, Jubilee Enterprise
Sumber: Buku “Teknik Cepat Membuat Video Blog”, Jubilee Enterprise
0 komentar:
Post a Comment