![]() |
Credit |
Creators,
setelah Epic membahas tentang kamera secara umum di dua pekan kemarin. Kali ini
Epic akan sharing tentang jenis
kamera yang pertama kali digunakan oleh manusia yang menjadi konsep dasar alat–alat
pencitraan gambar masa kini.
Creators
sudah sering melihat dalam kehidupan sehari–hari sebuah gambar tercipta oleh
bentukan alam melalui celah kecil yang tercipta secara natural, dan sudah
banyak juga manusia yang meneliti hal tersebut semenjak zaman dahulu kala.
Credit |
Foto pertama yang diambil menggunakan kamera
lubang jarum merupakan hasil kerja ilmuwan Scotland
bernama Sir David Brewster pada
tahun 1850, dan teknik yang ia
gunakan mulai terus dikembangkan sepanjang akhir abad 19. Hingga pada
akhirnya lensa ditemukan, dan dirasa
lebih memberikan outline yang tegas
dan tajam terhadap hasil gambar yang diciptakan. Sehingga kamera lubang jarum
ditinggalkan hingga pada akhir tahun 1960. Beberapa seniman mulai menggunakan
konsep kamera lubang jarum yang membangkitkan kembali ketertarikan orang
terhadap instrument sederhana fotografi ini dan bertahan hingga hari ini loh, Creators.
Kamera lubang jarum, atau disebut juga Camera
Obscura atau kamar gelap adalah model alat sederhana
pencitraan gambar yang berbentuk kotak tertutup. Di salah satu sisinya kita
dapat melihat lubang kecil yang menjadi tempat masuknya cahaya yang mana
melalui propagasi bujur sangkar cahaya membuat gambar dari sisi berlawanan dari
kotak tersebut.
![]() |
Credit |
Kamera lubang jarum bekerja menggunakan
prinsip yang sangat sederhana. Coba Creators
bayangkan sedang berada di dalam ruangan yang sangat gelap dan ada lubang kecil
disana, lalu rekan Creators sedang
memegang senter dari luar ruangan kemudian mengarahkan senternya dari berbagai
sudut ke lubang tersebut. Creators
akan melihat cahaya berdatangan dari berbagai sudut di dalam ruangan. Apabila Creators memperhatikan sisi berlawanan
dari lubang tersebut, maka Creators
akan melihat titik cahaya yang bergerak–gerak sesuai dengan pergerakan senter
yang dipegang oleh rekan Creators.
Makin kecil lubang yang dibuat maka makin tajam dan fokus cahaya yang muncul.
Sekarang coba Creators bayangkan apabila ruangan tersebut dipindahkan ke tempat
dengan pemandangan yang indah. Creators
akan melihat bentuk terbalik dari pemandangan tersebut. Setiap titik cahaya
yang masuk dari lubang tersebut membentuk sebuah pencitraan, sama halnya dengan
rekan Creators tadi yang menggerak–gerakan
cahaya senter. Perbedaanya adalah saat ini setiap cahaya masuk secara bersamaan
ke dalam lubang jarum sehingga membentuk sebuah gambar. Hasilnya mungkin akan
sangat redup, namun Creators masih
tetap dapat melihatnya apabila ruangan tersebut benar–benar gelap.
Lubang
jarum dalam kamera lubang jarum berperan sebagai lensa. Lubang jarum memaksa setiap
cahaya yang terpancar untuk membentuk satu titik yang fokus ke arah film,
sehingga menciptakan gambar yang tajam. Alasan utama kamera normal pada umumnya
menggunakan lensa ketimbang lubang jarum adalah karena lensa memberikan jalan masuk
yang lebih besar kepada cahaya untuk menyentuh film, sehingga film dapat
terekspos cahaya dengan lebih cepat.
Sebagai penutup, berikut tutorial membuat
kamera lubang jarum yang sederhana, semoga bermanfaat dan selamat mencoba ^^.
![]() |
Credit |
0 komentar:
Post a Comment